Jumat, 28 Maret 2008

Anggota Gapensi diminta persiapkan diri

Gapensi Kaltim Minta Kontraktor Siapkan Diri
Hadapi Masuknya Kontraktor Luar Kaltim dan Luar Negeri
SENDAWAR- Ketua BPD Gapensi/Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia Kaltim HM Syahrun HS meminta, agar para kontraktor untuk lebih mempersiapkan diri berupa melengkapi peralatan, sumberdaya manusia, dan permodalan.

“Kalau kita sudah siap, tentunya, akan mempermudah dalam pekerjaan proyek pembangunan baik yang ditawarkan pemerintah maupun pihak swasta,” kata Syahrun kepada Kaltim Post, ketika melantik Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gapensi Kubar periode 2008-2012 di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Melak, Sendawar, beberapa hari lalu.

Disisi lain ungkap Syahrun, era globalisasi tentunya, kita akan dihadapkan dengan daya saing dunia usaha, bukan saja tingkat nasional melainkan internasional (luar negeri). “Yang masuk ke daerah kita bukan saja kontraktor nasional,kedepan mausk juga kontraktor internasional. Mereka mempunyai keahlian, peralatan yang lengkap, dan modal besar,” sebutnya. Untuk menghadapi itu, kontraktor khususnya yang tergabung dalam Gapensi harus menyiapkan diri, jika tidak ingin tertinggal/ditinggalkan.

Ditanya intervensi BPD Gapensi Kaltim kepada kontraktor/anggotanya, jika ada yang tidak becus dalam melaksanakan pekerjaan? Syahrun menegaskan, BPD Gapensi Kaltim akan mengambil tindakan. Diawali, teguran dengan pemanggilan kepada bersangkutan, dan mendalami penyebabnya. “Intinya, kita akan turun tangan mengawasi anggota kita jika tidak melaksanakan pekerjaan yang tidak baik,” katanya.

Disinggung apakah sudah ada anggota yang diberikan sanksi ia mengatakan, belum ada sampai sekarang. Kenapa belum ada? Karena, belum ada laporan dari masyarakat maupun pihak pemberi pekerjaan (pemerintah atau swasta). “Kalau ada ya, laporkan saja kepada Gapensi secara tertulis. Selama tanpa laporan ya, sulit kita bertindak,” tegasnya.

Ditanya lambatnya pekerjaan jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kubar-Samarinda? Syahrun mengatakan, keterlambatan dalam pekerjaan tersebut, ada beberapa faktor, yang tidak meski harus kontraktornya yang salah. Misalnya, saja faktor cuaca (hujan) yang terkadang pekerjaan terhambat. Kemudian, langkanya bahan material, dan lainnya. “Melihat dasar-dasar itulah, sehingga kita juga harus memahami dan tidak asal menyalahkan,” pungkasnya.

Keterlambatan pekerjaan proyek jalan Trans Kalimantan ditudingnya, sebagian besar dari kontraktor luar Kaltim. “Kalau dari kontraktor Kaltim tidak ada, justru luar Kaltim,” katanya.(rud)

dikutip dari : Kaltimpost online



Jumat, 14 Maret 2008

Gapensi usul keringanan dalam mendapat SBU 2008

Gapensi Kaltim mengadakan rapat Pimpinan yang diadakan tanggal 13 maret 2008 bertempat di Hotel Grand Victoria Samarinda yang dihadiri unsur Pimpinan Gapensi se Kaltim untuk membahas perubahan Peraturan Lembaga (Perlan) yang menyebutkan untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha (SBU) bagi anggota asosiasi, pada setiap sub bidang pekerjaan teknik harus memilki satu orang tenaga ahli yang bersertifikat . Dalam pernyataannya HM,Syahrun mengungkapkan bahwa Kebutuhan terhadap tenaga ahli bidang teknik di Kaltim tidak sepadan dengan kebutuhannya. Hal ini menjadi hambatan anggota Gapensi dalam melaksanakan pekerjaannya.
Hal ini menjadi sangat berat berat untuk dipenuhi , mengingat sarjana teknik di kaltim sangat sedikit. Sementara SBU 2007 berlaku sampai 31 maret 2008 segera berakhir, dan proses tender di lingkungan Pemerintah sdh mewajibkan untuk mensyaratkan SBU 2008 sejak 1 April 2008.
Menurut Gapensi Kaltim , dari 3000 anggota Gapensi Kaltim , baru sekitar 290 perusahaan dengan grade 2 - 6 , yang mengajukan SBU ke Lembaga Jasa Konstruksi Daerah (LPJK). Dari pengajuan ini, hanya 24 perusahaan yang telah memiliki SBU 2008.
Untuk itulah, Syahrun atau yang biasa dipanggil Alung, bersama Badan Pengurus (BPD) Gapensi Kaltim, akan mengajukan keringaan dalam mendapat SBU. Keringanan yang diminta adalah satu orang tenaga ahli untuk setiap bidang pekerjaan.
Waktu yang sangat mepet dengan masa berlak SBU 2007, membuat kita harus cepat bertindak '" ungkap Ketua Gapensi Kaltim.

berita sejenis diliput di Harian Kaltim Post tanggal 15 Maret 2008 (kode penulis */obi)